
Yang
pasti mencegah kebocoran lebih baik ketimbang harus repot-repot
memperbaiki atap. Apalagi saat musin hujan tiba. Ada beberapa hal yang
perlu kita perhatikan jika kita akan mendesain atap rumah kita agar
tidak bocor.
Diantaranya adalah:
- sudut kemiringan atap
- meminimalkan sambungan pemasangan material atap
- pemilihan material atap yang berkualitas
- meminimalkan penggunaan talang air (baik beton maupun seng)
- aplikasi waterprofing pada akian karpusan dan nok atap
- lakukan pengecekan berkala terhadap kondisi atap (baik material maupun rangka).
Untuk lebih jelasnya, kita bisa lihat penjelasan berikut. Mudah-mudahan bermanfaat untuk rencana renovasi kita.
Sudut kemiringan atap
Sudut kemiringan atap
Indonesia
adalah termasuk dalam negara dengan iklim tropis dengan curah hujan
tinggi. Begitu juga dengan kualitas angin, karena masuk dalam daerah
katulistiwa yang memiliki siklus angin yang tinggi kemungkinan akan
terjadinya hujan disertai angin kencang akan kerap terjadi. Untuk itulah
penentuan kemiringan atap menjadi penting, karena dengan kemiringan
yang tepat, akan memudahkan air untuk mengalir ke bawah. Umumnya
kemiringan atap di Indonesia 30°-40°. Namun untuk beberapa kasus, ada
atap dengan kemiringan landai. Hal tersebut lebih dikarenakan alasan
design semata.
Minimalkan sambungan
Atap
dengan sambungan minim akan mengurangi resiko kebocoran. Jika terdapat
titik-titik pertemuan antar material atap, maka pastikan titik pertemuan
itu rapat dengan overlaping yang baik dan tidak bercelah. Celah dapat
menimbulkan kebocoran atau tampias pada atap saat terjadinya hujan
disertai angin kencang. Jika terdapat peggunaan paku pada
material-material tertentu, gunakan paku dengan ring karet dibawahnya
agar terhindar dari kebocoran. Dan pastikan lagi bahwa paku yang
digunakan adalah paku yang tidak mudah berkarat.
Pilihlah material atap berkualitas
Ada
banyak bahan pembentuk atap. PVC, tanah liat, bitumen, metal adalah
diantaranya. Dari kesemua material atap, pilih yang tidak mudah retak,
tahan akan panas ataupun terpaan angin. Satu lagi, atap yang baik adalah
yang mudah dalam pemasangan, dan tidak menyisakan celah. Pemilihan
material atap dengan penentuan kemiringan atap menjadi 2 faktor yang
sangat penting. Jika kita akan membuat atap yang landai maka sebaiknya
kita menggunakan atap dengan bentang yang cukup lebar dengan kerapatan
yang tinggi. Sedangkan atap dengan kemiringan 30-40 derajat, kita bisa
menggunakan genteng biasa dengan bentang kecil.
Minimalkan penggunaan talang
Talang
juga merupakan elemen atap yang berpotensi menimbulkan kebocoran. Hal
tersebut dapat disebabkan oleh sistem penyambungnya yang tidakk baik
atau karena materialnya rusak termakan usia. Semakin minim jumlah
talang, semakin minim juga potensi kebocorannya. Apalagi saat ini hujan
yang terjadi sering tidak terduga debet airnya. Jika kapasitas talang
tidak mampu menampung air hujan, maka bisa menyebabkan luberan air cukup
besar.
Gunakan cat pelapis antibocor (water proofing)
Dapat
diaplikasikan untuk mencegah air merembes melalui pori-pori material
atap atau celah-celah kecil yang terdapat pada titik sambungan.
Aplikasikan pula waterproofing pada bubungan atap dan karpus atap untuk
mencegah air melalui rembesan dari retak rambut yang ada. Lapisan ini
juga sangat diwajibkan bagi atap yang dibuat dari dak beton.
Pengecekan
Lakukanlah
pengecekan atap secara berkala, terutama mendekati musim penghujan. Dan
segeralah melakukan perbaikan jika ditemukan kerusakan yang dapat
menyebabkan kebocoran. Sebab kita tidak mungkin melakukan tindakan
perbaikan pada saat hujan. Dan jika terjadi kebocoran pada saat hujan
terjadi, segeralah cari sumber pemasalahan. Dengan demikian kita tahu
betul bagian-bagian yang harus kita perbaiki nantinya. Kita tidak
mungkin melakukan pengecekan sumber kebocoran pada saat hujan sudah
berhenti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar